Jumat, 20 Februari 2009

Cintaku Sebesar Lukaku_By Nailul



....


Kembali ku temui malam yang hening,
di antara rongga yang sesak
aku mampu bernafas untuk menyempurnakan
khayalku 'tang indah mu ....

Kala itu,
Sejak kau hadir
Dengan sejuta harapan
Ternyata kini, hanyalah fatamorgana
engkau untukku

Yang ada dan tak mampu ku sentuh,
Ku sentuh dan tak mampu ku raih,
Ku raih dan tak mampu ku miliki....

Tinggallah kini,
seonggok yang tek berdaya
Kau sempurna, meski untukku kau lara
Kau segalanya, meski untukku , aku tak dapat apa-apa

Aku tak berharap kau tahu
Pun tak mau kau mengerti
Kaulah yang aku cintai, dan yang aku benci

Aku, kecintaan seluas benci
Benci yang tak bertepi
Seluas ku mencintai

Bersama pagi ku tunggu mentari
Bersama malam ku tunggu rembulan
Subuh bersama tetesan embun
Dan siang bersama terik panas....

Rasa yang tak mampu dusta
Akan cinta
Namun yang tlah menjadi nyata....

Isi jiwa yang tak terucap oleh kata
Kejujuran hati yang tertutup kabut
Berakhir kini menjadi gumpalan mendung....

Dan aku menangis
Laksana mendung langit
Yang tlah menjadi gerimis dan hujan

Cintaku sebesar lukaku
Karna kuasa ku tak dapat kuasaimu

Kabut Ariez

1 komentar:

  1. puisi buatku mana, bos? hehe ...
    koq puisi Eliha-na ga dimasukin? padahal iku bagus bgt loh, bos ... q ja naksir ma eliha. mudah-mudahan q dapat cintaNya juga ya ... doa'in.
    kapan tazwij? nudin dah loh, tanggal 20 april kemarin. mas muh ntar bulan juni. ne' mas budi mungkin (ne' kuat nahan) bulan syawal depan dua-duanya ma anak pekaja (kalibagor). kapan nusul? Nailul nich critanya? hehehe ... kenalin ma q dunk awewe-awewe lampung punya ... hehehe
    oya ... q ra ndue no hp. hp-q raib dogondol sremet ...

    BalasHapus